Selasa, 29 April 2014

BERTELEPON

1. Telepon sebagai Sarana Berkomunikasi
Kamu tentunya pernah menyampaikan atau menerima suatu pesan, berita, informasi, dan sebagainya melalui telepon, bukan? Saat ini bukan hal yang aneh dan mewah lagi, bahwa penggunaan telepon sudah menjadi kebutuhan primer di masyarakat. Bahkan anak kecil pun sudah banyak yang menggunakan alat komunikasi jarak jauh ini. Dalam KBBI (2005) disebutkan bahwa telepon adalah pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya atau percakapan yang disampaikan melalui pesawat.
Telepon merupakan sarana komunikasi yang sangat penting  peranannya dalam kehidupan manusia. Sarana komunikasi jenis telepon ini tidak hanya mengatasi kendala jarak dan waktu, tetapi memudahkan manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Maksudnya, berkomunikasi dengan telepon dapat dilakukan kapan saja dan di mana pun berada. Pada umumnya, telepon digunakan agar mempermudah hubungan atau komunikasi, walaupun tempatnya berjauhan. Kita tidak perlu datang dan bertatap muka secara langsung. Apabila menggunakan pesawat telepon, kita hanya mendengar suaranya. Meskipun demikian, dalam berkomunikasi melalui telepon harus memerhatikan santun berbahasa agar terjadi hubungan yang harmonis antara pengirim telepon dan penerima telepon. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan dalam bertelepon hendaknya bahasa yang efektif,sopan, baik, dan benar. Untuk itu, kamu perlu memerhatikan tata cara bertelepon secara benar.

Kesantunan berbahasa dalam bertelepon meliputi pilihan kata, ungkapan, ekspresi, dan susunan kalimat saat berbicara.
Contoh kalimat yang efektif dan bahasa yang santun dalam bertelepon:
1. Halo, selamat siang. Bisa minta tolong bicara dengan Bapak Rudi?
2. Salah sambung? Oh, maaf kami telah mengganggu Bapak.
2. Tata Cara Bertelepon
Cara menelepon yang menyenangkan dan efisien berpengaruh terhadap citra kepribadian seseorang maupun kewibawaan suatu instansi. Berikut beberapa tata cara yang perlu kamu perhatikan dalam bertelepon.
a . Jika kamu sebagai penelepon, hendaknya memerhatikan hal-hal berikut.
1)      Meyakinkan kebenaran nomor telepon yang hendak dihubungi agar tidak salah sambung.
2)      Menyiapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar pembicaraan tidak melantur.
3)      Pembicaraan dilakukan dengan singkat dan jelas.
b. Jika kamu sebagai penerima telepon, hendaknya memerhatikan hal-hal berikut.
1)      Memerhatikan keadaan dan berbicara dengan sopan serta ramah saat menerima telepon.
2)      Menyediakan alat untuk mencatat hal-hal penting

Bagian-bagian dalam percakapan melalui telepon:
1)      salam pembuka (perkenalan catat saat menerima telepon diri),
2)      pembuka percakapan,
3)      Menyebutkan identitas
4)      Bertanya dengan sopan maksud penelepon
5)      inti pembicaraan dicatat.
6)      penutup diri.
7)      salam penutup.

Tidak menutup pembicaraan dalam telepon terlebih dahulu. Jika terpaksa menutup lebih dahulu, gunakan kata yang bijak. Misalnya, “Maaf, saya akhiri dulu pembicaraan ini, ya!”
Untuk itu, perhatikan contoh percakapan melalui telepon berikut. Pada hakikatnya, berkomunikasi melalui telepon sama dengan bercakap-cakap tatap muka, terutama dalam hal sopan santun berbahasa. Perhatikan kutipan berikut!
Sari : (Mengangkat gagang telepon, lalu menekan nomor telepon. Terdengar bunyi “tut” panjang dan suara “halo”). “Ya, halo…,
selamat sore. Di sini Sari, bisakah saya bicara dengan Lina?”
Yang dituju : “Baik, tunggu sebentar.” (diam sebentar)
Lina : “Halo, Sari, apa kabar?”
Sari : “Baik-baik saja, Lin! Oh ya, mengapa kamu juga belum  datang?
Kawan-kawan sudah lama menunggumu, mereka akan marah kalau kamu sampai tidak datang.”
Lina : “Ya, tunggu sebentar, aku pasti datang. Mama menyuruhku pergi ke warung. Maklum, kami tidak punya pembantu. Maaf, tunggu dulu, ya!”
Sari : “Baiklah, aku tunggu. Jangan lama-lama, terima kasih.”
3.Memerankan  Percakapan Melalui Telepon
1.      Kamu diajak untuk melakukan kegiatan di bawah ini.
2.      Memerankan percakapan melalui telepon dengan menggunakan teks percakapan pada contoh di atas.
Menyusun teks percakapan  melalui telepon dengan ilustrasi berikut.
- Bentuklah kelompok dalam kelasmu yang terdiri atas empat orang!
- Kamu menelepon temanmu bernama Diana untuk meminta buku komik yang dipinjamnya seminggu yang lalu. Akan tetapi, saat itu Diana tidak ada di rumah dan penerima telepon adalah Ibu Dewi.
Kamu lalu menitip pesan kepada Ibu Dewi agar Diana segera mengembalikan buku itu.
3 . Berdasarkan hasil tulisanmu, praktikkan di depan kelas dengan teman pasanganmu! Guru akan menunjuk dua pasang siswa untuk mempraktikkan di depan kelas.
4. Latihan Bertelepon
Perankan contoh teks percakapan berikut di depan kelas bersama temanmu! Gurumu akan menunjuk tiga pasang siswa untuk memerankannya.

Dodi : “Halo, selamat pagi.”
Ibu Ratna : “Selamat pagi.”
Dodi : “Benarkah ini nomor 8977878, rumah Ibu Ratna? Ini dari Dodi.”
Ibu Ratna : “Benar, Dodi. Apakah Ibu bisa membantu?”
Dodi : “Maaf, Bu. Hari ini saya tidak masuk sekolah. Saya sakit, Bu. Saya mohon izin dulu dan surat izinnya saya titipkan Lulu.”
Ibu Ratna : “Ya, baik. Beristirahatlah yang cukup supaya lekas sembuh.”
Dodi : “Terima kasih, Bu. Saya rasa cukup sekian dulu. Selamat pagi.”
Ibu Ratna : “Terima kasih kembali. Selamat pagi.”





0 komentar:

Posting Komentar